Advertisement
Nasional.Top, Jakarta – Komite III DPD RI mengadakan rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti di Senayan pada Senin (3/2/2025).
Dalam rapat tersebut, anggota DPD RI asal Aceh Tgk Ahmada MZ meminta Mendikdasmen melanjutkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang selama ini telah bergulir.
"Program ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah dan mencegah anak putus sekolah di sejumlah pelosok Indonesia, khususnya di Aceh," ucap Teungku Ahmada.
“Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) paling efektif dalam menekan dan mencegah anak putus sekolah,” kata putra Abu Ahmad Perti ini kepada Menteri Abdul Mu’ti.
Dalam kesempatan tersebut, Teungku Ahmada mengapresiasi program wajib belajar 13 tahun yang menjadi salah satu program prioritas Kemendikdasmen.
Ia menyatakan, angka anak putus sekolah masih tinggi di wilayah barat Indonesia khususnya wilayah daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) karena faktor ekonomi. “Anak usia sekolah dipaksa harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup,” sebutnya.
"Oleh karena itu, solusi paling konkrit mengatasi persoalan anak putus sekolah dengan memberikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP)," ucap Tgk Ahmada Muhammad Zamzami.
“Tapi pemberian beasiswa PIP harus tepat sasaran dan benar-benar orang yang membutuhkan yaitu anak didik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi,” ujarnya.
Tgk Ahmada berharap pemerintah tidak memangkas anggaran program beasiswa pendidikan. “Pemerintah juga harus transparan dan akuntable dalam mendata calon penerima bantuan beasiswa PIP,” sambung dia.
Sementara itu Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengamini permintaan senator dari Aceh tersebut. Ia menyatakan, beasiswa PIP merupakan pendukung utama program wajib belajar 13 tahun yang menjadi terobosan Pemerintahan Presiden Prabowo.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerataan kesempatan Pendidikan, termasuk afirmasi pendidikan oleh masyarakat, seperti rumah belajar, pendidikan jarak jauh, PAUD, serta fasilitasi relawan mengajar.[]