Nasional.Top

lisensi

Advertisement

Advertisement
Redaksi Nasional.Top
Rabu, 16 Oktober 2024, 09:46 WIB
Last Updated 2024-10-16T02:53:59Z
ActivismNews

PB KMTI Ikuti Muzakarah Ulama dan Rakernas PERTI

Advertisement


Nasional.Top, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (PB KMTI) Muhammad Hidayatullah Lc MAg meghadiri dan mengikuti kegiatan Muzakarah Ulama dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Tahun 2024.


Kegiatan tersebut berlangsung pada 15-17 Oktober 2024, di Ancol, Jakarta Utara. Selain Ketua Umum, turut hadir Sekjend PB KMTI Habiburrahman MA, Kabid Litbang PB KMTI Ramza Fatria Maulana MH beserta 27 orang pengurus PB KMTI lainnya.


Pembukaan Muzakarah Ulama dan Rakernas PERTI di Hotel Grand Mercure Ancol, berlangsung khidmat dan penuh makna. Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus pusat dan daerah, ulama, pimpinan madrasah, serta para tamu undangan dari berbagai organisasi Islam di Indonesia pada Selasa (15/10/2024).


Rakernas dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pembina PP PERTI, Dr H Osman Sapta Dt Bandaro St Nan Kayo. Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, hingga pemukulan gong sebagai tanda dibukanya Rakernas kali ini.


Ketua panitia, Drs H Pasni Rusli Abdul Wahid, memberikan laporan acara, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum PP PERTI, Drs HM Syarfi Hutauruk MM. Selain itu, pemutaran film dokumenter Inyiak Canduang dan pesan Prof Dr H Abdul Somad Lc DESA menambah nuansa pembukaan.


Ketua Umum PERTI, Buya Syarfi Hutauruk dalam sambutannya menyampaikan harapan besar bahwa Rakernas ini menjadi momentum konsolidasi organisasi menuju satu abad PERTI. “Kegiatan ini adalah wujud ikhtiar bersama untuk memperkuat ukhuwah, memperbaiki struktur organisasi, dan memajukan program pendidikan serta dakwah kita,” ujar Buya Syarfi


Pada pembukaan Rakernas ini, PERTI memperkenalkan lima badan otonom baru yang akan dilantik sebagai pilar utama organisasi yaitu Lembaga Pendidikan untuk mengelola madrasah dan pondok pesantren; Lembaga Dakwah dan Pelestarian Tarekat untuk memperkuat dakwah dan tradisi spiritual; Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Umat guna mendorong kemandirian ekonomi; Lembaga Sosial dan LAZIS untuk menyalurkan zakat dan bantuan sosial, dan Lembaga Wakaf untuk mengelola wakaf produktif demi keberlanjutan organisasi (BWP = Badan Wakaf Perti).


Adapun Ketua Majelis Pembina PP PERTI, Oesman Sapta Odang (OSO) berharap rakernas ini dapat memperkuat konsolidasi organisasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan serta dakwah Islam di Indonesia.


Selain itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan program-program PERTI. “Kita harus adaptif dengan perkembangan zaman agar PERTI semakin dikenal dan dicintai masyarakat,” tegas OSO.


Acara pembukaan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Buya Dr Aldomi Putra MA, memohon kelancaran seluruh rangkaian kegiatan dan keberkahan bagi perjuangan PERTI. Rangkaian Rakernas ini akan berlangsung hingga 17 Oktober 2024, diisi dengan sidang pleno dan perumusan program kerja prioritas.


Rakernas PERTI mengangkat isu utama perihal kebijakan haji dan umrah serta pendidikan Islam, yang turut mengundang Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah dan Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief.


Kemudian dilanjutkan diskusi korelasi kurikulum Merdeka Belajar dengan pendidikan agama dan inovasi pesantren di tengah era digital. 


Dalam kegiatan ini juga dibahas persoalan keorganisasian, pendidikan, dakwah, tasawuf, dan ekonomi umat dalam sidang-sidang komisi. Hasil rekomendasi dari setiap komisi dibahas dan disahkan dalam rapat pleno yang berlangsung hingga malam hari.


Ketua Umum PB KMTI Buya Muhammad Hidayatullah berharap Rakernas PERTI ini menjadi pijakan awal menuju satu abad kejayaan organisasi, memperkuat konsolidasi organisasi serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan, dakwah dan pemberdayaan umat di seluruh Indonesia.



Menurutnya, PERTI yang digagas oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli atau yang juga dikenal Inyiak Canduang, juga turut membangun bangsa melalui jalur dakwah, amal sosial dengan melibatkan peran ulama, mursyid hingga tokoh dan pemimpin bangsa. Ratusan madrasah tarbiyah islamiyah yang dinaungi PERTI telah menjadi tonggak awal bagi generasi penerus bangsa dalam menemukan jati dirinya.


Sejak berdiri pada 5 Mei 1928, PERTI telah melalui banyak tantangan, ujian dan problematika. Munas dan Muktamar Islah TARBIYAH–PERTI Tahun 2016 dan Munas dan Muktamar Penyatuan Organisasi Serumpun Tarbiyah-Perti Tahun 2022 menjadi titik balik untuk saling bersinergi membesarkan organisasi dan ajaran PERTI.


"KMTI selaku Organisasi Serumpun PERTI di tingkat mahasiswa berharap PERTI harus tetap teguh melaksanakan khittah sebagai organisasi yang fokus pada tribakti; Pendidikan, Dakwah dan Sosial, mandiri dalam ekonomi serta inklusif dalam politik kebangsaan," tegas Buya Dayat. (RNa)