Nasional.Top

lisensi

Advertisement

Advertisement
Redaksi
Selasa, 27 Agustus 2024, 13:15 WIB
Last Updated 2024-08-27T06:17:32Z
ActivismNews

Mahasiswa PPG USK Laksanakan Pelatihan Olahan Serabut

Advertisement


Nasional.Top, Aceh Besar - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Syiah Kuala (USK) Gelombang 1 Tahun 2024 menggelar pelatihan kepada ibu-ibu PKK di Gampong Meunasah Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar selama 2 hari yaitu pada tanggal 23-24 Agustus 2024.


Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah akhir semester dua yaitu pada mata kuliah projek kepemimpinan. Mata kuliah Projek Kepemimpinan ini merupakan penerapan nilai-nilai kepemimpinan dalam diri mahasiswa PPG.


Adapun tujuan pelaksanaan pelatihan ini untuk meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK Gampong Meunasah Krueng Kala dalam mengolah rambutan mulai dari limbah kulitnya yang dijadikan teh, kemudian dagingnya dijadikan selai dan untuk bijinya dijadikan emping.


Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan dosen pembimbing ibu Nurmasyitah, S.Pd., M.Ed yang tentunya banyak memberi saran dan arahan terkait proyek kepemimpinan ini. 


Acara ini mengusung tema "Pelatihan Olahan Serabut (Serba Rambutan)" dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat di Gampong Meunasah Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar bersama mahasiswa PPG Prajabatan USK Gelombang 1 Tahun 2024. 


Ketua kelompok Dara Maulidia menjelaskan bahwa alasan mengambil Gampong Meunasah Krueng Kala adalah banyaknya kebun rambutan di desa tersebut, sehingga dapat dijadikan olahan serabut. 


Keuchik Gampong Meunasah Krueng Kala, Bapak Hasan Basri juga menyatakan bahwa proyek kepemimpinan yang dilaksanakan sangat bermanfaat untuk masyarakat desa tersebut dari yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa kulit dan biji rambutan bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi.


"Sebaiknya proyek-proyek seperti ini bisa dilaksanakan lebih sering karna sangat banyak hasil alam yang ada di kampung kami yang belum kami ketahui terkait pemanfaatannya seperti buah rambutan dan lain sebagainya yang biasanya hanya kami buang limbah kulitnya atau bijinya," ujar Hasan.


"Dengan adanya pelatihan semacam ini kami banyak mengetahui beberapa olahan rambutan dan kedepannya akan kami manfaatkan untuk meningkatkan UMKM masyarakat di desa kami," tutupnya. []